Kisah Kerang Mutiara yang Tidak Paham Dengan Diri Sendiri

Intan adalah seekor kerang mutiara. Dia tinggal di sebuah samudera lepas. Intan sangat periang. Suatu hari, seekor ubur-ubur berenang tak jauh darinya. Ubur-ubur itu berenang dengan anggun. Tentakelnya terlihat sangat menakjubkan.

“Andai aku seekor ubur-ubur, pasti semua orang akan menyukaiku karena keanggunanku. Aku juga akan sama cantiknya dengan ubur-ubur itu. Sayang, tubuhku ini tidak selembut dan sekenyal ubur-ubur,” keluh Intan.

Intan bergerak perlahan meninggalkan ubur- ubur. Tidak lama kemudian, seekor ikan pari lewat di depannya.

“Hai, Intan,” sapa ikan pari.

Intan menarik napas dalam-dalam. “Ah, barangkali akan lebih menyenangkan jika aku seekor ikan pari. Aku bisa dengan bebas mengarungi lautan lepas. Bosan juga terus-terusan bergerak perlahan di dasar laut ini”

Intan mengatupkan tubuhnya dan mencoba tidur di dasar laut. Dengan sedih ia mencoba menutup matanya. Begitu seterusnya, Intan merasa dia adalah binatang yang paling buruk. Apalagi kemampuannya berenang juga buruk.

Suatu hari, diadakan sebuah pesta bawah laut Semua hewan laut berlomba-lomba membuat diri mereka cantik. Intan pun begitu. Dia hanya punya mutiara-mutiara yang dihasilkan olehnya, jadi dia merangkainya menjadi kalung yang cantik dan kemudian memakainya. Ketika ia sampai di acara, semua orang berdecak kagum kepadanya. Rupanya mereka suka dengan mutiara yang dihasilkan oleh Intan.

Anehnya, Intan tidak pernah menyadari bahwa mutiaranya memang sangat indah dan berkilauan. Selama ini Intan tidak pernah memperdulikan mutiara-mutiara miliknya. Bahkan tidak jarang mutiara-mutiara itu dia gunakan untuk bermain. Intan baru menyadari sesuatu. Rupanya menciptakan mutiara adalah keahliannya. Bahkan baik ubur-ubur, ikan pari, atau binatang lain pun tidak bisa membuat mutiara.

Tuhan, terima kasih Kaujadikan aku seekor kerang mutiara. Kau telah menciptakanku dengan sangat baik. Dan aku pun bisa menghasilkan sesuatu yang indah. Maafkan aku yang sering mengeluh. Aku senang dengan semua yang Kau berikan.”

Pesan Moral : Kunci untuk menjadikan diri kita bahagia adalah mensyukuri nikmat yang telah diberikan Tuhan kepada kita. Semua ciptaan Tuhan, sekecil apapun itu pasti bermanfaat.