Si Kabayan Sakit (Jawa Barat)
Suatu ketika Si Kabayan sakit.
Ia menderita sakit pilek dan batuk.
Selama seharian Si Kabayan hanya meringkuk di dalam kamarnya.
Pada malam sebelumnya Si Kabayan memang kehujanan sepulang dari rumah Pak RT.
Nyi Iteung merasa kuatir melihat kondisi Kabayan.
Nyi Iteung lalu mengajak Kabayan pergi ke Puskesmas.
Singkat cerita, Kabayan diantar Nyi Iteung pergi ke Puskesmas dekat rumahnya.
Pak Mantri dengan ramah kemudian memeriksa Kabayan.
Ia mengatakan bahwa Kabayan hanya sakit pilek dan batuk biasa.
“Kang Kabayan hanya sakit pilek biasa. Ini saya beri 2 macam obat. Asalkan makan cukup, minum obat sesuai resep dan beristirahat, Kang Kabayan akan segera sembuh.” kata Pak Mantri.
Pulang dari Puskesmas, Kabayan merasa yakin bahwa sakitnya akan segera sembuh.
Pak Mantri, memberinya 2 macam obat yang harus diminum, yaitu obat pilek dan obat batuk.
Sesampainya di rumah, Nyi Iteung menyiapkan makanan dan obat untuk diminum Kabayan.
Kabayan pun segera makan dan meminum obatnya kemudian tidur istirahat.
Sore harinya ketika Kabayan bangun tidur.
Ia sadar sudah waktunya harus minum obat. Tapi Nyi Iteung tidak nampak.
“Nyi Iteung kemana nih? Sudah waktunya minum obat. Mungkin Nyi Iteung lagi ke rumah Abah.” pikir Kabayan.
Setelah makan makanan di meja makan, Kabayan meminum obat yang didapatnya dari Puskesmas.
Tidak lama kemudian Nyi Iteung datang.
Ia merasa heran melihat Kabayan tengah meloncat-loncat di dalam rumah.
“Akang Kabayan kan masih sakit, kenapa meloncat-loncat? Kang Kabayan, udah sembuh? Lagi olah raga ya?” tanya Nyi Iteung.
“Bukan olah raga Nyi.” kata Kabayan sambil terengah-engah. “Tadi Akang habis minum obat tapi lupa baca tulisan di botol obat batuk. Disitu ditulis, kocok dahulu sebelum diminum. Makanya Akang sekarang loncat-loncat biar obatnya di kocok.” kata Kabayan lagi.
Rupanya Kabayan meloncat-loncat supaya obatnya bisa dikocok di dalam perut.
“Aduh Kang Kabayan…Ga usah loncat-loncat gitu…” Nyi Iteung berteriak.