Kisah Keserakahan Macan Tutul
Seekor rubah sedang kelaparan, ia ingin berburu mencari santapan, namun ia tidak berani berburu sendirian, la kemudian mengajak temannya, yaitu seekor anjing yang tinggal di sebuah gunung yang sangat tinggi. Alangkah bahagianya Rubah ketika temannya menerima ajakannya.
Berangkatlah mereka berdua untuk berburu. Tapi, rupanya mereka masih merasa takut. Akhirnya, mereka mengajak Macan Tutul untuk berburu. Dengan senang hati, Macan Tutul menerima tawaran itu.
Mereka menangkap hewan-hewan dengan bekerja sama. Kemudian, mereka menumpuk hasil tangkapan mereka di tempat terbuka. Hewan tangkapan itu akan dibagi rata satu sama lain.
“Rubah, silakan kau bagi makanan- makanan itu,” perintah Macan Tutul.
Dengan sigap, Rubah pun membagi makanan secara adil. Tapi, Macan Tutul tiba-tiba menjadi sangat marah, la langsung menerkam Rubah hingga Rubah mati. Kemudian Macan Tutul menoleh ke Anjing Gunung.
“Sekarang kamu bagikan makanan-makanan itu,” perintah Macan Tutul kepada Anjing Gunung dengan garang.
Anjing Gunung lalu mendekati makanan tersebut dan menggigit seekor kelinci yang sangat kecil untuk dirinya sendiri. Macan Tutul yang tadinya marah, langsung tertawa puas begitu melihat keputusan Anjing Gunung.
Anjing Gunung kemudian pergi meninggalkan Macan Tutul. Ia sangat kecewa dengan keserakahan Macan Tutul. Karena ia tak mau mengalami nasib yang sama dengan Rubah, ia pun mengalah. Dia berjanji tidak akan bekerja sama dan membantu Macan Tutul di kemudian hari.
Pesan Moral :
Berlaku adillah kepada siapa pun. Jangan serakah dan egois. Dengan bersikap adil, maka hidup kita akan menjadi lebih tenteram.