Istana Di Dasar Danau (Spanyol)

Kesatria tampan dan perkasa ini sangat terkenal suka menolong. Pertolongan yang sering dilakukannya terhadap anak-anak yatim yang suka diperlakukan semena-mena oleh ayah tirinya atau gadis-gadis malang yang terlantar hidupnya dan jauh dari bimbingan orang tuanya. Membunuh penyamun jahat yang selalu merugikan masyarakat banyak pada umumnya, semua orang dari golongan penjahat pasti sangat takut atau keder kalau mendengar namanya disebutkan.

Dengan postur badannya yang sangat tegap, melambangkan seorang lelaki perkasa yang gagah berani. Tidak akan pernah takut menerjang bahaya didepan matanya, tidak akan gentar menghadapi bahaya yang mengancam. Dialah sang Edward kesatria dari Spanyol.

“Perlihatkan padaku pengalamanmu,” berkata sang kesatria,”selanjutnya akan aku perlihatkan cara mencabut pedang yang benar atau naik kuda yang baik dan juga jurus menjatuhkan musuh dengan cepat” Inilah cerita hidupku yang penuh dengan tantangan petualangan yang mengembirakan. “Olah raga yang aku suka adalah berkelahi, badanku menjadi sehat ketika bergerak, dan aku akan senang berkenalan dengan orang yang suka berkelana ketempat yang baru, itulah aku.” Begitulah sang Edward yang tidak akan betah disuatu tempat dia berada.

Kesatria yang tidak akan bisa diam ini akan selalu mencari disetiap sudut tempat kalau-kalau ada penjahat yang bersembunyi. Dimana saja, dibawah tempat tidur dan dalam lemari atau mencari nenek sihir disemak belukar yang tersembunyi dimanapun. Itulah diibaratkannya sang kesatria ini bergerak terus dan tak pernah tinggal diam untuk membasmi penjahat.

Namun ada juga dalam petualangan sang Edward ini merasakan kebosanan, sebab ketika sampai didaerah yang ditemuinya itu adalah daerah yang sangat aman sentosa. Tidak ada satu penjahatpun yang ditemuinya hanya sang kucinglah penjahat yang paling buas ditempat itu.

Sang Edward dan pengawal setianya Alfonso sudah tidak bersemangat lagi tinggal didaerah itu karena sudah tidak ada yang dapat dikerjakan mereka. Sebuah tempat yang benar-benar sudah mandiri sekali, semua rakyat serba hidup berkecukupan tidak kurang sesuatu apapun yang tinggal disitu.

“Besok kita tinggalakn kota yang aman ini!” sahut sang Edward kepada pengawal setianya.

“Sekarang kita cari penginapan yang nyaman untuk beristiharat.” Sang kesatria itupun memberikan perintah kepada Alfonso.

Begitulah sang Edward seorang kesatria yang haus akan petualang yang merasa penasaran akan rahasia alam semesta ini, dia akan terus berpetualang untuk mencari pengalaman hidup yang akan berguna dikemudian hari.

Sampailah disebuah penginapan dan sang pengawal setia alfonso pun memesan dua kamar yang sangat bagus ditempat itu. Malam harinya sang Edward keluar bersama Alfonso untuk makan malam. Ketika mereka berdua sedang asyik makan tiba- tiba mereka didatangi seorang pemuda yang ukuran tubuhnya kecil dan memakai jubah putih. Berpenampilan begitu rapih sekali dan kelihatannya seperti seorang pemuda yang terpelajar yang tidak pernah bekerja keras.

“Apakah boleh saya duduk bersama anda sekalian disini,” bertanya sang pemuda necis tadi saat dekat dengan meja makan sang Edward dan Alfonso.

Sang Edward pun menganggukkan kepalanya tanda isyarat mempersilahkan sang pemuda itu untuk duduk disampingnya. Setelah duduk sang pemuda itupun memperkenakan dirinya. “Pekerjaanku adalah seorang penyair, namun didaerahku ini hanya sedikit sekali yang suka akan syair dan puisi”.

Sama saja pemuda inipun dengan kebanyakkan orang yang ada disini, sebab akupun tidak suka apa yang namanya puisi. Sang Edward dalam hatinya berbicarta, “tetapi baiklah biar pemuda ini berbicara denganku saat ini”. Sang edward pun bertanya kepad sang pemuda necis itu.”Mungkin anda tahu tentang hal yang menantang disini atau ada sejarah apa yang belum terungkap didaerah atau ditempat ini? Sang Edward bertanya kepada pemuda necis itu.

Sang pemuda necis ini hanya tersenyum seperti ragu untuk bercerita tentang sesuatu, namun akhirnya sang pemuda itupun bercerita juga setelah lama terdiam.

“Ya ada disuatu tempat didaerah ini sebuah danau yang sangat angker, mungkin anda akan tertarik dengan misteri danau ini”

Air danau itu sangat kelabu dan berkabut tidak ada seorangpun yang dapat melihat kedalamnya. Namun apa bila bulan purnama sedang besar-besarnya, siapapun orangnya yang berdiri ditepi danau miterius itu akan dipanggil seorang putri yang cantik jelita.

Namun sampai saat ini tidak ada satu orang pun yang berani mendekati danau tersebut, itulah keterangan yang dikemukakan sang pemuda pendek tetapi necis dandanannya itu kepada sang Edward dan Alfonso kala itu.

Sang kesatria inipun sangat tertarik sekali dengan cerita dari sang pemuda itu dan diapun meminta arah jalan kedanau tersebut.