Kisah Nabi Muhammad dan Pengemis Buta
Nabi Muhammad SAW adalah orang yang sangat pengasih kepada sesama, bahkan kepada orang yang selalu mencela dan menghinanya. Ada seorang pengemis Yahudi buta di sudut pasar Madinah. Setiap saat ia mengeluarkan kata-kata hinaan kepada Nabi Muhammad SAW sehingga banyak orang lalu mendengar ucapannya yang kasar.
Namun demikian dari sekian banyak orang di pasar, ada seorang berhati mulia yang mengasihinya, yang setiap hari menyuapinya makan. Karena buta ia tidak dapat melihat orang yang setiap hari menyuapinya dengan lembut sehingga ia tidak kelaparan.
Suatu hari ia merasa kehilangan karena orang yang tulus menyuapinya tidak datang. Hingga datanglah Abu Bakar As-Shiddiq yang menyuapinya sambil mendengar pengemis itu tetap mencela Rasulullah. Pengemis itu marah karena tangan yang menyuapi tidak sama dengan yang sebelumnya.
“Hei, siapa kamu? Kamu bukan orang yang biasa menyuapi aku!” Abu Bakar menjawab, ia adalah sahabat orang yang selalu menyuapi pengemis itu.
“Ke mana dia, kenapa tidak datang menyuapi aku?” tanya pengemis itu marah.
“Orang yang setiap hari menyuapi Anda adalah Nabi Muhammad SAW. Beliau telah wafat kemarin,” jawab Abu Bakar.
“Benarkah ia telah meninggal? la tak pernah marah sedikit pun, mendatangiku dan membawakan makanan setiap hari. la begitu mulia hatinya, penuh kasih sayang,” langsung pengemis itu menangis penuh penyesalan.
Orang yang selama ini berbaik hati kepadanya adalah yang telah dicaci maki dan dihinanya. Pengemis Yahudi buta itu akhirnya mengucapkan syahadat di hadapan Abu Bakar As-Shiddiq.