Kisah Kutu Di Kepala
Para kutu sangat suka tinggal di kepala yang kotor. Mereka merasa hangat dan nyaman tinggal di situ. Di helai-helai rambut, para ibu meletakkan telur-telurnya. Begitu juga dengan ibunya Celi Kutu, ia tinggal, melahirkan, dan membesarkan Celi Kutu di kepala Kakek Biro. Aktivitas Cesli dan ibunya membuat kepala Kakek Biro kegatalan.
Celi dan ibunya sangat senang tinggal di kepala Kakek Biro. Mereka begitu bahagia, sebab Kakek Biro jarang sekali membersihkan kepalanya. Maka ketika anak dan cucu Kakek Biro datang serta bersama-sama membersihkan kepala Kakek Biro, Celi jadi kesal. Selama ini hal yang paling kutu-kutu benci adalah ketika Kakek Biro menggaruk kepalanya. Tapi selain itu, membersihkan kepala adalah mimpi buruk dan malapetaka bagi para kutu.
“Kakek harus rajin membersihkan kepala agar tidak menjadi sarang kutu,”ucap cucu Kakek Biro.
“Benar sekali. Ambilkan sampo di sana sayang,” pinta anak Kakek Biro.
Celi sangat kaget mendengar kata sampo. Para kutu tidak suka dengan bau sampo yang wangi. Kalau hanya air saja, itu tidak menjadi masalah bagi para kutu. Tetapi kalau sampo, itu bisa membuat kaum kutu pingsan.
Benar saja, banyak sekali kutu yang akhirnya jatuh dari kepala Kakek Biro. Celi yang mencoba bertahan juga akhirnya jatuh, ia tidak sadarkan diri dalam waktu yang lama. Ketika sadar, Celi sudah tidak berada di kepala Kakek Biro, tetapi di punggung tikus. Ya, tikus adalah pengantar para kutu untuk sampai ke kepala manusia. Mungkin tikus ini tidak sengaja menolongnya.
Tidak berapa lama, tikus menjatuhkan Celi ke kepala gelandangan. Celi jadi punya rumah baru.
Di sana sudah ada banyak kutu lain. Celi berterima kasih kepada tikus karena rumahnya kali ini juga bagus. Di kepala gelandangan, Celi benar-benar bahagia. Gelandangan itu pergi ke banyak tempat. Celi pun jadi mendapat banyak pengalaman serta teman baru.
Pesan Moral : Menjaga kebersihan itu sangat penting. Apalagi kebersihan kepala. Kalau tidak begitu, kepalamu akan menjadi sarang bagi para kutu yang membuat gatal.